Tutorial Laravel #7 : Konfigurasi Dasar Pada Laravel

Konfigurasi Dasar Pada Laravel – Pada pembahasan laravel bagian 7 ini kita akan berkenalan dengan sebuah fitur laravel lagi. Yaitu sebuah fitur untuk memudahkan kita dalam melakukan konfigurasi project laravel.
Sebenarnya tutorial konfigurasi dasar pada laravel ini lebih cocok kita letakkan pada urutan kedua atau ketiga dalam seri tutorial dasar laravel lengkap di www.malasngoding.com.
Tapi tidak apa-apa, yang penting materi laravel kita masih sejalur dan bisa di pelajari step by step dari dasar sampai selesai.
Pada akhir materi laravel ini kita juga akan belajar membuat login dengan laravel serta membuat CRUD pada laravel.
Konfigurasi Dasar Pada Laravel
Laravel menyediakan sebuah fitur yang menurut saya sangat bisa memudahkan kita dalam melakukan konfigurasi.
Yaitu ada yang namanya Environmental Configuration. pada dokumentasi cara penggunaan laravel sendiri, di jelaskan bahwa laravel menggunakan library PHP dotEnv. dimana library dotEnv ini dibuat oleh seorang bapak-bapak yang bernama Vance Lucas.
Teman-teman bisa membaca nya di sini https://laravel.com/docs/5.7/configuration#environment-configuration.
Environmental Configuration
Konfigurasi environmental pada laravel ini ada dalam sebuah file yang bernama .env.
Jika kita menginstall laravel menggunakan composer. akan ada sebuah file yang bernama .env dan terletak di direktori paling luar dalam project laravel.

environmental configuration laravel
Awalnya file tersebut bernama .env.example. tapi jika kita menginstall laravel dengan menggunakan composer, maka file .env.example tersebut akan langsung di duplikat dan di rename menjadi .env. agar konfigurasi .env langsung aktif pada project laravel kita.
Jadi file .env.example ini hanya menjadi semacam file backup saja jika suatu saat kita salah mengubah pengaturan yanga ada dalam file .env, kita bisa mengambalikannya ke default kembali dengan cara melihat isi dari .env.example.
Berikut ini isi default dari file .env
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 |
APP_NAME=Laravel APP_ENV=local APP_KEY=base64:2lY+ePqCW7DKC4g16Wv22YBQ/GwV95al0L7yy6Dfu5o= APP_DEBUG=true APP_URL=http://localhost LOG_CHANNEL=stack DB_CONNECTION=mysql DB_HOST=127.0.0.1 DB_PORT=3306 DB_DATABASE=homestead DB_USERNAME=homestead DB_PASSWORD=secret BROADCAST_DRIVER=log CACHE_DRIVER=file QUEUE_CONNECTION=sync SESSION_DRIVER=file SESSION_LIFETIME=120 REDIS_HOST=127.0.0.1 REDIS_PASSWORD=null REDIS_PORT=6379 MAIL_DRIVER=smtp MAIL_HOST=smtp.mailtrap.io MAIL_PORT=2525 MAIL_USERNAME=null MAIL_PASSWORD=null MAIL_ENCRYPTION=null PUSHER_APP_ID= PUSHER_APP_KEY= PUSHER_APP_SECRET= PUSHER_APP_CLUSTER=mt1 MIX_PUSHER_APP_KEY="${PUSHER_APP_KEY}" MIX_PUSHER_APP_CLUSTER="${PUSHER_APP_CLUSTER}" |
File .env berisi konfigurasi atau pengaturan-pengaturan project laravel kita. semua konfigurasi di gabung di dalam file .env ini.
Salah satu tujuannya agar memudahkan kita dalam mengubah pengaturan yang ingin kita sesuaikan dengan project aplikasi yang ingin kita buat dengan laravel.
Sebenarnya semua konfigurasi dari laravel berada dalam folder config. dan terpisah-pisah menjadi beberapa buah file. misalnya untuk konfigurasi database pada laravel ada di file database.php. untuk konfigurasi mailing ada di file mail.php. konfigurasi aplikasi ada dalam folder app.php. dan pengaturan-pengaturan lainnya.

konfigurasi dasar pada laravel
Jadi dengan ada nya file .env ini, semua pengaturannya berada dalam 1 buah file ini saja. sehingga kita tidak perlu berpindah-pindah file jika ingin mengubah-ubah pengaturan project laravelnya. cukup pada 1 buah file saja, yaitu file .env. karena semua pengaturannya bisa kita ubah di 1 file ini.
Semua konfigurasi yang ada dalam file .env ini lebih diutamakan di bandingkan pengaturan pada file lainnya yang ada dalam folder config.
Misalnya jika kita membuat pengaturan nama database dengan nama “perpustakaan”. dan pada file database.php dalam folder config, kita buat nama database dengan nama “akademik”. maka nama database yang digunakan tetap “perpustakaan”. karena konfigurasi yang ada dalam file .env lebih diutamakan dibandingkan pengaturan yang ada pada file lain.
Kecuali jika kita menghapus file .env ini, maka pengaturan yang dijalankan adalah pengaturan-pengaturan yang ada pada file-file dalam folder config.
Kesimpulan
Jika kita ambil kesimpulan dari penjelasan di atas yang lumayan panjang. pengertian dan kegunaan dari .env adalah sebagai berikut.
- File .env adalah fitur untuk konfigurasi laravel
- Semua pengaturan yang ada pada project laravel sudah dikumpulkan dalam file .env
- Pengaturan yang ada dalam .env lebih diutamakan oleh sistem dibandingkan dengan pengaturan-pengaturan yang ada dalam folder config
Oke selesai sudah pembahasan tentang tutorial konfigurasi dasar pada laravel.
Kita akan melanjutkan ke pembahasan laravel dasar selanjutnya.
Tutorial Menarik Lainnya

Tutorial Laravel #41 : Action URL Laravel


Tutorial Laravel #40 : Multi Bahasa Localization Laravel


Tutorial Laravel #39 : Import Excel Laravel


[…] Silahkan teman-teman baca juga tutorial sebelumnya tentang konfigurasi pengaturan dasar pada laravel. […]
[…] Baca : Konfigurasi dasar pada laravel (.env) […]
[…] teman-teman sudah memiliki database, dan sudah melakukan konfigurasi database pada file .env […]
[…] Baca : Koneksi database laravel […]
[…] BACA JUGA : konfigurasi .env laravel […]